Bukan Dia tapi Aku
Cerita ini merupakan lanjutan dari " Dia tak akan Pernah Tahu"
Lembaran-lembaran kertas bersampul
ungu itu,selalu diisi dengan curahan hati Mila,apa yang sedang Mila rasakan
saat itu selalu ia curahkan pada lembaran-lembaran kertas tersebut.

Waktu tak mungki berhenti,selalu mendampingi
sisa-sisa hidup Mila. Sama seperti hari-hari sebelum hari ini,Mila harus
memulai hari barunya dengan bertemu teman-temannya disekolah atau apapun yang
herus Mila lakukan di sekolahnya.
Semenjak mengenal Riky hari yang
Mila miliki serasa ada yang berbeda,hari-harinya selalu diselimuti dengan
senyuman,namun berbanding terbalik ketika Mila tahu apa yang ada pada
Riky,bahkan persaan Riky untuk sahabat Mila sendiri,bagi Mila sangat perih
rasanya.
Mila bergegas menuju
sekolahnya,dengan perasan yang biasa-biasa
saja,tanpa senyum maupun tanpa kesedihan. Mila telah sampai di depan
pintu gerbang sekolahnya,ia bergegas menuju ke kelasnya. Pelajaran telah
dimulai dari pukul 7.00 WIB,Mila melirik
jam tangan yang ia pakai di tangan kirinya itu dengan perasaan yang sedikt gundah,jam tangannya
menunjukkan pukul 9.00 WIB. Bel tanda
istirahat telah berbunyi,semua siswa-siswi meninggalkan kelas untuk sekedar
membeli makanan ringan di kantin sekolah,sudah menjadi kebiasaan di kelas
Mila,pada saat jam istirahat para murid khususnya siswi perempuan
berbincang-bincang semua hal dari hal terkecil hingga gosip hot yang
sedang trendy dibicarakan.
Semua murid perempuan bergerombol untuk
bergosip,pembicaraan mereka terpotong oleh perkataan Jie yang mengatakan
:setelah karya wisata itu banyak anak yang jadian,Mila begitu asyik
mendengarkan gosip-gosip yang sedang diperbincangkan saat itu,namun
tiba-tiba saja Mila terperenggah ketika Fatin mengatakan hal yang tak pernah
Mila duga dalam pikirannya,” oh,iya Kak Riky kan juga jadian sama Sari “ begitu
hancur berkeping-keping perasaan Mila,namun ia mencoba tetap tenang dihadapan teman-temannya
itu. Dalam hati Mila,ia merasakan terheran-heran mengapa setiap kali mendengar
kabar tentang Riky harus melalui kabar dari teman-temannya dan tidak melihatnya
langsung dengan menggunakan mata kepalanya sendiri. Mila juga bertanya-tanya
mengapa kakak kelasnya itu begitu mudah berpaling hati,apakah mungkin
perkataan temannya yang dulu itu,
tentang kak Riky yang menyayangi Salsa hanyalah kabar yang tak pasti
kebenarannya,entahlah.
Sesampainya di rumah Mila merasaka
hal yang tak pasti,ingin tersenyum namun rasanya sakit jika haris tersenyum
ketika melihat kenyataan pahit ini. Keadaan hati Mila saat ini yang begitu
menonjol adalah rasa benci didalam hati Mila pada Riky,ingin rasanya, sampai
kapanpun itu Mila tak ingin bertemu dengan Riky kembali. Ini memang berbeda
dengan perasaan Mila yang dulu,jika dulu ia begitu suka pada Riky namun sekrang
jauh berbeda. Mila juga tahu,ia tak berhak untuk mengatur siapapun di dunia
ini,ia juga tahu siapa sebenarnya Riky yang tak pantas untuk Mila miliki
sepenuhnya,
Waktu tetap berputar,Mila berniat
untuk menghapus segala perasaannya pada Riky,namun segala usaha yang telah Mila
lakukan hanyalah sia-sia saja karena
setiap kali ia mencari ruang gerak untuk menghindar dari Riky,pasti ia akan
selalu menemukan sosok malaikat cintanya, Riky. Terkadang dalam hatinya ia
berkata “seandainya aku yang ada di sampingmu dan itu bukan dia”,namun Mila
juga sadar semua ini sudah ada yang mengatur,dan di balik semua ini ada hal
yang tersembunyi.
Komentar
Posting Komentar