Dream : Setelah Pengumuman Hasil Seleksi

                “ Mohon perhatian,bagi para siswa yang tidak lolos seleksi diharapkan untuk mengambil berkas yang telah dikumpulkan. Pengambilan dapat dilakukan di depan ruang kesenian “ suara tersebut berasal dari ruang informasi SMP 03 Nusa Jaya.
“ Nadira,apakah kamu lolos seleksi “ Tanya Lira
“ Aku tidak lolos dan sekarang aku harus mengambil berkas untuk mendaftar ke sekolah pilihanku yang kedua,bagaimana dengan mu ? “ jawab Nadira dengan tergesa-gesa
“ Aku lolos, Nadira “
Nadira menuju ruang kesenian dan megambil berkas miliknya,di depan ruang kesenian ada dua orang guru yang waktu itu mengawasi seleksi Nadira.
“ Permisi pak,saya mau mengambil berkas milik saya “
“ Namanya siapa ya,ruang berapa ? ”
“ Saya Nadira,dari ruang tiga pak “
“ Tunggu dulu ya, akan saya carikan “ jawab bapak tersebut dengan ramah
“ Baiklah pak “
“ Ini nak “ ( bapak guru tersebut menyerahkan berkas milik Nadira )
“ Terima kasih pak  “
Nadira meninggalkan ruang kesenian,dan pulang dengan rasa penuh kesedihan. Tak diduga olehnya ia tidak berhasil melanjutkan sekolah ke SMP 03 Nusa Jaya.
Sesampainya di rumah,ada ayah dan ibunya yang sudah lama menunggu hasil seleksi Nadira.
                “ Assalamu’alaikum “ Nadira mengucapkan salam dengan penuh lesu
                “ Wa’alaikum salam “ jawab ayah dan ibu
                Nadira masuk ke rumahnya,lesu,letih dan pastinya sedih yang ia rasakan sekarang,kegagalannya pasti akan membuat orang tuanya akan kecewa dan sedih.
                “ Bagaimana dengan hasilnya Nadira apa kamu lolos ? “ Tanya ayahnya dengan penuh semangat.
                “ Ayah, kenapa tidak berladang ? “ Nadira balik Tanya untuk mengalihkan pembicaraan
                “ Ayah sedang menunggu hasilmu,sehingga ayah dan ibu memustuskan untuk tidak berladang hari ini.”
                “ oh begitu ya, “ Nadira meletakkan sepatunya di belakang rumah
Dalam hatinya, ia begitu sedih,karena ia gagal bahkan kedua orang tuanya telah merelakan untuk tidak pergi ke ladang hanya karena menunggu hasil yang diperolehnya,namun hari ini Nadira tidak membawakan kabar gembira bahkan sebaliknya, nadira membawa kabar duka.
Nadira kembali ke ruang tamu untuk menemuai ayah dan ibunya dan mengatakan yang sejujurnya, meskipun itu terasa berat untuknya dan kedua orang tuanya.
“ Nadira kamu belum menjawab pertanyaan ayah,bagaimana hasil yang kamu peroleh ?” Tanya ayah kembali
“ Maaf ayah,aku gagal melanjutkan ke SMP 03 Nusa Jaya “ Nadira mengatakn dengan sejujurnya.
“ Bagaimana bisa kamu gagal nak,apa yang membuatmu gagal ? “Tanya ibu
“ Nadira juga tidak tahu bu,bagaimana itu bisa terjadi pada Nadira “ jawab Nadira
“ Sabar saja Nadira,kamu harus tetap berusaha untuk melanjutkan ke SMP ke dua pilihanmu,nak “ Ibu berusaha menenangkan Nadira. “
“ Tapi maaf ayah,ibu di sekolah pilihanku kedua ini tidak ada jalur beasiswa “ jawab Nadira dengan rasa putus asa.
“ Kamu harus tetap berusaha nak,pasti nanti akan ada jalan keluarnya,meskipun di SMP tersebut tidak ada beasiswa ayah akan mengusahakannya untukmu “ jawab ayah dengan penuh harap.
“ Baiklah ayah,akan aku coba,do’akan saja semoga ada jalan keluar untuk masalah yang kualami saat ini “
“ Pasti ayah dan ibumu akan selalu mendo’akan mu nak “ jawab ibu
Sekarang Nadira sadar, bahwa kelurganya tersebut akan selalu mendukungnya meskipun dalam kondisi yang sulit.
                “ Saat ini dugaanku salah,kupikir ayah dan ibuku akan menyuruhku untuk mengudurkan diri saja dan memilih ke SMP lain yang jauh lebih murah “ katanya dalam hati

                Meskipun telah memperoleh hasil yang pahit,Nadira masih tetap berusaha untuk mencoba mengikuti seleksi pilihannya yang kedua,dan tentunya ia juga berdo’a kepada Tuhan.

****
Bersambung ke Mengikuti Seleksi ke Dua

Komentar

Postingan Populer