Dream : Test Seleksi Pemilihan Siswa Baru

Hasil ujian adalah yang ia
tunggu-tunggu saat ini. Setelah berusaha dan tak lupa ia selalu meminta dan
berdo’a kepada Allah Swt., agar ia bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan
hari ini telah datang,hari pembagian hasil Ujian Nasional (UN).
”ya Allah
semoga,Nadira bisa mendapatkan nilai Ujian Nasional yang memuaskan,sehingga
bisa dengan mudah Nadira mengikuti seleksi pemilihan siswa baru,Amin”
Do’anya dalam hati.
Dan,ternyata Nadira
mendapatkan juara pertama,dengan rata-rata nilai 9,3 yaitu nilai
B.Indonesia:9,2.Matematika:10.0,dan IPA:8,5,nilai yang benar-benar memuaskan,mengingat Nadira hanya
sekolah di sekolah desa saja,ia pun optimis akan lolos seleksi pemilihan siswa
baru SMP 03 Nusa Jaya,namun dugaannya salah.
Pendaftaran dan seleksi
pemilihan siswa baru SMP 03 Nusa Jaya telah dimulai,bersama dengan ayahnya
Nadira mengikuti tahap demi tahap seleksi tersebut. Tahap pertama adalah pendaftaran dan penyerahan berkas-berkas
penting seperti formulir pendaftaran, akta kelahiran,raport, nilai ujian
sementara,dan sebagainya. Tahap kedua adalah penyeleksian hasil nilai raport SD,tahap
ini masih banyak yang masih bisa bertahan. Dan yang terakhir adalah pengambilan kertas berwarna
kuning sebagai tanda bukti untuk mengikuti tes seleksi,Nadira berhasil
mengikuti tahap demi tahap hari ini,tanpa ada masalah. Angkot berwarna kuning
ada di depan gedung SMP 03 Nusa Jaya.Pak Wahid,ayah Nadira dan Nadira menggunakan
anggkot tersebut saat mengikuti penyeleksian tersebut.
Hari ini adalah Senin,2 Juli
2010 ,hari dimana Nadira mengikuti seleksi pertama dengan mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika,sebelum mengikuti test Nadira memang sudah
mempersiapkannya dengan sangat matang,tanpa diminta oleh orang tuanya untuk
belajar-pun Nadira sudah melakukannya. Pintu kamarnya selalu tertutup saat ia
belajar agar konsentrasi belajarnya
tidak terganggu.
“Salah satu contoh surat resmi adalah surat dari sekolah
yang diberikan kepada wali siswa”
Belajarnya memang sangat ringan,tidak terlalu berat dan
masih santai. Memang Nadira adalah anak yang pintar. Hari ini test bahasa
Indonesia berhasil namun berbeda dengan test matematika Nadira banyak mengalami
kesulitan meskipun nilai UN-nya 10,0.
Hari
Selasa,3 Juli 2010 adalah saatnya test IPA. Dalam seleksi pemilihan siswa baru
ini hanya tiga mata pelajaran saja yang di ujikan,seperti saat UN SD.
Mengetahui soalnya begitu sulit terutama soal matematikanya dijadikan Nadira
sebagai motifasi belajarnya selain itu juga Nadira memiliki motifasi lain untuk
bisa melanjutkan sekolah di SMP 03 Nusa Jaya yaitu: sudah pernah ia dikatan sebagai
anak tak berpendidikan. Sebelum
berangkat, Nadira selalu berpamitan pada kedua orang tuanya seperti hari-hari
biasa saat ia akan berangkat sekolah,
“ Ayah,Ibu.... Nadira pamit ya mau berangkat.. “
“ Hati-hati ya di jalan,jangan lupa sebelum mengerjakan
soal, kamu harus berdo’a terlebih dahulu,dan setelah mengerjakan jangan lupa
diteliti ya Nadira “ pesan ibu kepada Nadira.
“ Kamu juga harus ingat jangan pernah mengecewakan ayah
dan ibumu nak “ tambah ayahnya.
“ Iya ayah
Insyaallah Nadira akan berusaha agar tidak mengecewakan ayah dan
ibu,Assalamu’alaikum” jawab Nadira dengan bersemangat
“Wa’alaikumsalam”
Saat sampai di depan pintu
gerbang SMP 03 Nusa Jaya,jantung Nadira mulai berdetak lebih cepat. Nadira
memasuki gerbang dan duduk di depan teras ruang kelas IX C,ruang testnya. Ia
mengulang kembali pelajaran yang telah ia pelajari tadi malam,datanglah teman
satu ruangannya
“ Hai,kamu ruang tiga ya,bolehkah aku tahu namamu ? “
Tanya anak tersebut pada Nadira
“ Iya,tentu saja
boleh namaku Nadira Kamal kalau kamu ? “ jawab Nadira
“ Namaku Anjani,kamu sedang apa sepertinya sibuk ya ?”
Tanya Anjani kembali
“ Oh tidak,aku hanya sedang mengulang pelajaran yang
kubaca tadi malam “
“ Wah,kamu rajin banget sih, memangnya kamu ingin banget
ya, bisa sekolah di SMP ini ? ” Tanya
Anjani ingin tahu
“ Ah kamu ini bisa aja deh,…..” Jawaban Nadira terpotong
karena bel telah berbunyi bertanda test akan segera dimulai.
“Ayo cepat kita harus masuk sekarang Ra” ajak Anjani pada
Nadira
“ Ayo” jawab Nadira dengan singkat
Test telah dimulai,Nadira
berusaha untuk dapat menyelesaikan soal tersebut dengan tenang. Tak terduga
soal-soal yang ia kerjakan hari ini bahkan lebih sulit dari soal matematika
yang ia kerjakan kemarin. Nadira berusaha tetap tenang dalam mengerjakan soal
tersebut ,bel tanda waktu akan berakhir dalam waktu 15 menit telah berbunyi
“ Anak-anak apakah kalian telah selesai mengerjakan
soalnya ?” Tanya ibu pengawas
“ Sudah bu…..” jawab peserta serentak
Namun tak sama dengan Nadira,ia begitu kesulitan
mengerjakan soal. Ia tak menghiraukan kata ibu pengawas tadi.
“ Yang sudah selesai bisa dikumpulkan “
“ Baik bu “
Semua anak telah mengumpulkan
lembar jawab termasuk Anjani,dan sekarang di ruang tersebut hanya ada Nadira
dan bu pengawas saja. Nadira memang tak merasa kehabisan waktu karena waktu
masih tersisa 10 menit, saat ia mengumpulkan lembar jawabnya. Nadira Kamal
memanglah anak yang tak pernah menyia-nyiakan waktu. Nadira keluar dari ruangan
dan mengambil tas kemudian menghampiri Anjani. Saat itu Anjani sedang bersama
temannya Kaila.
“ Anjani menurutmu tadi
bagaimana ? “ Tanya Nadira
“ Maksudmu apanya yang
bagaimana ? “
“ Tadi waktu test IPA-nya.”
“ Oh,sulit banget “
“ Tapi sepertinya tadi kamu
mengumpulkan pertama,kok bisa sih ? “
“ Aku hanya perlu menutup mata
saja untuk mengerjakan soal tersebut,karena sama sekali,aku tidak ada yang bisa
mengerjakan soal tersebut dan aku-pun sudah tak berminat untuk bisa sekolah di
sini “ jawab Anjani dengan penuh rasa pasrah
“oh.. begitu ya,eh yang bersamamu ini siapa ?”
“ Ini Kaila,teman satu SD-ku
dulu “
“ Hi,namaku Nadira “ sapa
Nadira memperkenalkan diri
“ Namaku Kaila,senang
berkenalan dengan mu “
“ Senang berkenalan dengan mu
juga “
Hari ini begitu membuat Nadira
kecewa karena ia hanya berhasil mengerjakan soal test bahasa Indonesi saja
sedangkan yang lainnya ia begitu merasa kesulitan. Meskipun merasa kesulitan
Nadira tak mau putus asa dan menyerah seperti yang telah dilakukan Anjani.
Sesampainya di rumah,Nadira
tak bertemu dengan ayah dan ibunya karena seperti pada hari-hari biasa,ayah dan
ibunya sedang bekerja di lading milik tetangga. Kebetulan sesampainya di
rumah,adzan dzuhur telah berkumandang, Nadira segera mengambil air wudhu dan
melaksankan sholat dzuhur. Empat rakaat telah ia kerjakan untuk menyembah Tuhan
yang Maha Esa,ia pun tak lupa untuk berdo’a semoga ia dapat lolos seleksi
tersebut.
“ya
Allah, hamba sangat bersyukur kepada-Mu,engkau telah mengabulkan do’a hamba.
Namun hamba juga masih ada keinginan,hamba meminta kepada-Mu semoga hamba dapat
lolos seleksi ini sehingga hamba dapat melanjutkan sekolah di Smp
tersebut,Amin”
Do’a tersebut adalah do’a yang selalu ia panjatkan tak
lupa ia juga mendo’akan ke dua orang tuanya.
Test seleksi telah usai dan
sekarang hanya tinggal menunggu hasil saja,Nadira sangat optimis dapat
melanjutkan sekolah ke SMP tersebut meskipun ia tahu hasil nilai yang diperoleh
tidak memuaskan.
****
Bersambung ke Pengumuman Test Hasil Seleksi
Komentar
Posting Komentar