Dream : Test Seleksi Pemilihan Siswa Baru


Ujian Nasional telah usai,tiga hari berturut-turut Nadira selalu bersembunyi di balik bilik papan kayu yang mulai rapuh,Nadira tak pernah menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermain seperti anak-anak yang lain,karena ia tahu waktunya hanya sedikit jika ia sia-siakan. Dari bilik papan,ia terus berusaha agar mendapatkan hasil yang memuaskan,sehingga ia dapat dengan mudah untuk mengikuti seleksi pemilihan siswa baru di SMP yang ia inginkan,SMP 03 Nusa Jaya.
Hasil ujian adalah yang ia tunggu-tunggu saat ini. Setelah berusaha dan tak lupa ia selalu meminta dan berdo’a kepada Allah Swt., agar ia bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan hari ini telah datang,hari pembagian hasil Ujian Nasional (UN).
ya Allah semoga,Nadira bisa mendapatkan nilai Ujian Nasional yang memuaskan,sehingga bisa dengan mudah Nadira mengikuti seleksi pemilihan siswa baru,Amin” Do’anya dalam hati.
  Dan,ternyata Nadira mendapatkan juara pertama,dengan rata-rata nilai 9,3 yaitu nilai B.Indonesia:9,2.Matematika:10.0,dan IPA:8,5,nilai yang  benar-benar memuaskan,mengingat Nadira hanya sekolah di sekolah desa saja,ia pun optimis akan lolos seleksi pemilihan siswa baru SMP 03 Nusa Jaya,namun dugaannya salah.
Pendaftaran dan seleksi pemilihan siswa baru SMP 03 Nusa Jaya telah dimulai,bersama dengan ayahnya Nadira mengikuti tahap demi tahap seleksi tersebut. Tahap pertama adalah  pendaftaran dan penyerahan berkas-berkas penting seperti formulir pendaftaran, akta kelahiran,raport, nilai ujian sementara,dan sebagainya. Tahap kedua adalah penyeleksian hasil nilai raport SD,tahap ini masih banyak yang masih bisa bertahan. Dan yang  terakhir adalah pengambilan kertas berwarna kuning sebagai tanda bukti untuk mengikuti tes seleksi,Nadira berhasil mengikuti tahap demi tahap hari ini,tanpa ada masalah. Angkot berwarna kuning ada di depan gedung SMP 03 Nusa Jaya.Pak Wahid,ayah Nadira dan Nadira menggunakan anggkot tersebut saat mengikuti penyeleksian tersebut.
Hari ini adalah Senin,2 Juli 2010 ,hari dimana Nadira mengikuti seleksi pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika,sebelum mengikuti test Nadira memang sudah mempersiapkannya dengan sangat matang,tanpa diminta oleh orang tuanya untuk belajar-pun Nadira sudah melakukannya. Pintu kamarnya selalu tertutup saat ia belajar agar konsentrasi belajarnya tidak terganggu.
“Salah satu contoh surat resmi adalah surat dari sekolah yang diberikan kepada wali siswa”
Belajarnya memang sangat ringan,tidak terlalu berat dan masih santai. Memang Nadira adalah anak yang pintar. Hari ini test bahasa Indonesia berhasil namun berbeda dengan test matematika Nadira banyak mengalami kesulitan meskipun nilai UN-nya 10,0.
                Hari Selasa,3 Juli 2010 adalah saatnya test IPA. Dalam seleksi pemilihan siswa baru ini hanya tiga mata pelajaran saja yang di ujikan,seperti saat UN SD. Mengetahui soalnya begitu sulit terutama soal matematikanya dijadikan Nadira sebagai motifasi belajarnya selain itu juga Nadira memiliki motifasi lain untuk bisa melanjutkan sekolah di SMP 03 Nusa Jaya yaitu: sudah pernah ia dikatan sebagai anak tak berpendidikan. Sebelum berangkat, Nadira selalu berpamitan pada kedua orang tuanya seperti hari-hari biasa saat ia akan berangkat sekolah,
“ Ayah,Ibu.... Nadira pamit ya mau berangkat.. “
“ Hati-hati ya di jalan,jangan lupa sebelum mengerjakan soal, kamu harus berdo’a terlebih dahulu,dan setelah mengerjakan jangan lupa diteliti ya Nadira “ pesan ibu kepada Nadira.
“ Kamu juga harus ingat jangan pernah mengecewakan ayah dan ibumu nak “ tambah ayahnya.
“  Iya ayah Insyaallah Nadira akan berusaha agar tidak mengecewakan ayah dan ibu,Assalamu’alaikum” jawab Nadira dengan bersemangat
“Wa’alaikumsalam”
Saat sampai di depan pintu gerbang SMP 03 Nusa Jaya,jantung Nadira mulai berdetak lebih cepat. Nadira memasuki gerbang dan duduk di depan teras ruang kelas IX C,ruang testnya. Ia mengulang kembali pelajaran yang telah ia pelajari tadi malam,datanglah teman satu ruangannya
“ Hai,kamu ruang tiga ya,bolehkah aku tahu namamu ? “ Tanya anak tersebut pada Nadira
“  Iya,tentu saja boleh namaku Nadira Kamal kalau kamu ? “ jawab Nadira
“ Namaku Anjani,kamu sedang apa sepertinya sibuk ya ?” Tanya Anjani kembali
“ Oh tidak,aku hanya sedang mengulang pelajaran yang kubaca tadi malam “
“ Wah,kamu rajin banget sih, memangnya kamu ingin banget ya, bisa sekolah di SMP ini ? ”  Tanya Anjani ingin tahu
“ Ah kamu ini bisa aja deh,…..” Jawaban Nadira terpotong karena bel telah berbunyi bertanda test akan segera dimulai.
“Ayo cepat kita harus masuk sekarang Ra” ajak Anjani pada Nadira
“ Ayo” jawab Nadira dengan singkat
Test telah dimulai,Nadira berusaha untuk dapat menyelesaikan soal tersebut dengan tenang. Tak terduga soal-soal yang ia kerjakan hari ini bahkan lebih sulit dari soal matematika yang ia kerjakan kemarin. Nadira berusaha tetap tenang dalam mengerjakan soal tersebut ,bel tanda waktu akan berakhir dalam waktu 15 menit telah berbunyi
“ Anak-anak apakah kalian telah selesai mengerjakan soalnya ?” Tanya ibu pengawas
“ Sudah bu…..” jawab peserta serentak
Namun tak sama dengan Nadira,ia begitu kesulitan mengerjakan soal. Ia tak menghiraukan kata ibu pengawas tadi.
“ Yang sudah selesai bisa dikumpulkan “
“ Baik bu “
Semua anak telah mengumpulkan lembar jawab termasuk Anjani,dan sekarang di ruang tersebut hanya ada Nadira dan bu pengawas saja. Nadira memang tak merasa kehabisan waktu karena waktu masih tersisa 10 menit, saat ia mengumpulkan lembar jawabnya. Nadira Kamal memanglah anak yang tak pernah menyia-nyiakan waktu. Nadira keluar dari ruangan dan mengambil tas kemudian menghampiri Anjani. Saat itu Anjani sedang bersama temannya Kaila.
“ Anjani menurutmu tadi bagaimana ? “ Tanya Nadira
“ Maksudmu apanya yang bagaimana ? “
“ Tadi waktu test IPA-nya.”
“ Oh,sulit banget “
“ Tapi sepertinya tadi kamu mengumpulkan pertama,kok bisa sih ? “
“ Aku hanya perlu menutup mata saja untuk mengerjakan soal tersebut,karena sama sekali,aku tidak ada yang bisa mengerjakan soal tersebut dan aku-pun sudah tak berminat untuk bisa sekolah di sini “ jawab Anjani dengan penuh rasa pasrah
“oh.. begitu ya,eh yang bersamamu ini siapa ?”
“ Ini Kaila,teman satu SD-ku dulu “
“ Hi,namaku Nadira “ sapa Nadira memperkenalkan diri
“ Namaku Kaila,senang berkenalan dengan mu “
“ Senang berkenalan dengan mu juga “
Hari ini begitu membuat Nadira kecewa karena ia hanya berhasil mengerjakan soal test bahasa Indonesi saja sedangkan yang lainnya ia begitu merasa kesulitan. Meskipun merasa kesulitan Nadira tak mau putus asa dan menyerah seperti yang telah dilakukan Anjani.
Sesampainya di rumah,Nadira tak bertemu dengan ayah dan ibunya karena seperti pada hari-hari biasa,ayah dan ibunya sedang bekerja di lading milik tetangga. Kebetulan sesampainya di rumah,adzan dzuhur telah berkumandang, Nadira segera mengambil air wudhu dan melaksankan sholat dzuhur. Empat rakaat telah ia kerjakan untuk menyembah Tuhan yang Maha Esa,ia pun tak lupa untuk berdo’a semoga ia dapat lolos seleksi tersebut.
“ya Allah, hamba sangat bersyukur kepada-Mu,engkau telah mengabulkan do’a hamba. Namun hamba juga masih ada keinginan,hamba meminta kepada-Mu semoga hamba dapat lolos seleksi ini sehingga hamba dapat melanjutkan sekolah di Smp tersebut,Amin”
Do’a tersebut adalah do’a yang selalu ia panjatkan tak lupa ia juga mendo’akan ke dua orang tuanya.

Test seleksi telah usai dan sekarang hanya tinggal menunggu hasil saja,Nadira sangat optimis dapat melanjutkan sekolah ke SMP tersebut meskipun ia tahu hasil nilai yang diperoleh tidak memuaskan.

****
Bersambung ke Pengumuman Test Hasil Seleksi

Komentar

Postingan Populer